Itulah yang pengen gue teriakin sekarang. Gue masuk 50 besaaaaarrr!!!! Yah, meskipun kemudian nggak lolos ke 25 besar, tapi gue tetep bangga. Soalnya, cuma sekolah gue yang jadi wakil Ponorogo, dan cuma GUE satu-satunya yang lolos ke babak 50 besar!
Isn’t that amazing?!
Experience is the best teacher. Gue percaya kok sama kalimat itu. Dengan pengalaman lolos ke babak 50 besar itu, gue jadi punya gambaran tentang medan perangnya kalau-kalau tahun depan bakal berpartisipasi lagi. Iya, nggak?!
Eniwei, sebenernya sehari pas mau berangkat ke Malang kemarin, aku pengen posting preparation-nya. Tapi karena nggak sempat dan udah males cari-cari kesempatan (hwehehe…), jadinya batal, deh.
Jum’at pagi kemarin gue berangkat. Pamitan sama anak-anak di sekolahan, terus berangkat naik travel. Sekitar 6 jam kemudian, gue, Si Beib, Lucaz, Jojo, and Bu Arina nyampe di Malang. Sekitar jam setengah 1 siangan. Habis itu, check-in di homestay yang mau kami tumpangin selama 3 hari di Malang, Kosabra 12. Setelah mandi semua, kami niatnya sih langsung ke UNMnya buat registrasi ulang. Eh, nggak tahunya malah kejebak ujan. Alhasil, setelah mulek nyari cara buat bisa ke UNM tanpa terlambat, jadilah kami naik becak ke sana.
Sampe di auditorium Sastra UNM, terjadilah paradok antara kami dan peserta dari kota-kota lain. Kalau kami nyampe di sana keujanan dikit-dikit gara-gara naik becak, nah yang lain malah masih kinclong-kinclong karena diantar mobil sekolahan, atau at least mereka pada naik taksi. See? Perjuangan yang berat memang… Kalau aja, sekolah kami nggak lagi dipake wisuda, pasti kami juga bernasib sama seperti mereka.
Hari pertama setelah registrasi ulang, ini pas technical meeting. Setelah itu kami balik ke home stay and istirahat sambil ngerjain latihan TOEFL.
Tapi belajarnya cuma sebentar terus abis itu kami JALAN-JALAN. Hehe…
_love.phobia_
0 casciscus:
Posting Komentar